Ketua GPI Sumatera Utara Desak Pemerintah Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan Swedia & Denmark
SUARA GPI – MEDAN, Terkait pembakaran Al Quran yang terus berlanjut, Ketua Umum PW GPI Sumatera Utara mendesak pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia dan Denmark. “Sudah seharusnya pemerintah bersikap tegas, pembakaran Al Quran itu sudah melecehkan sila pancasila. Masak sekelas pemerintah hanya bisa mengecam. Kalau hanya mengecam, ormas atau LSM pun bisa” ujar Ahmad Daud S.Sos, Ketua Umum PW Gerakan Pemuda Islam Sumatera Utara (28/7)
“Memutuskan hubungan diplomatik merupakan hal sepadan, politik bebas aktif bukan berarti kita tidak bisa melakukan langkah yang lebih tegas. Indonesia ini kan negara muslim terbesar, setiap langkah tegas kita akan diperhitungkan dunia” ujar aktifis muda Sumatera Utara ini.
“Pemerintah jangan takut kehilangan nilai profit ekonomi, toh angka hubungan bisnis kita juga tidak banyak dengan langkah yang bersangkutan. Yang lebih penting negeri ini kan negeri santri. Santri itu kan baca Al Quran yang merupakan kitab suci. Alangkah lucunya kita memperingati hari santri tapi tidak bisa bersikap lebih tegas pada negara yang membebaskan pembakaran Al Quran yang dibaca para santri kita. Ini sangat miris” tutup pria yang juga alumni IAIN / UIN Sumatera Utara ini